Urusan Perut

Bagi para petualang, Expedisi adalah hal biasa mereka lakukan, perjalanan berhari-hari melewati hutan belantara serta perbukitan dan pegunungan bagi meraka adalah kesenangan. Dalam melakukan sebuah Expedisi yang akan memakan waktu berminggu-minggu, perencanaa perbekalan konsumsi sangat perlu untuk diperhitungkan sebaik mungkin dan setepat mungkin, walaupun para pecinta alam hampir semuanya telah dibekali dengan latihan survival latihan yang membuat mereka bisa memanfaatkan tumbuhan sekitar mereka dihutan belantara untuk bertahan hidup, namun tidak ada salahnya sebelum berangkat expedisi urusan perut diberikan perhatian lebih.

Perencanaan perbekalan merupakan salah satu hal yang perlu mendapat perhatian khusus. Sebelum kita menetukan perbekalan konsumsi yang akan kita bawa, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan, seperti: Lamanya perjalanan, kondisi medan (Terjal, hutan belantara, dll), serta beban yang kita bawa selama perjalanan expedisi tersebut.

Tidak ada salahnya perbekalan yang dibawa memperhitungkan nilai kalori yang memadai, berada berminggu-minggu didalam hutan belantara adalah untuk kesenangan dan kepuasan bukan untuk menyakiti diri sendiri. Perjalanan panjang dan melelahkan tentulah akan sangat mengurus tenaga kita, oleh karena itu asupan energi yang masuk ketubuh kita harus berbanding dengan energi yang kita keluarkan.

Beberapa hal aspek yang perlu diperhatikan dalam perbekalan kita antara lain :

- Kandungan kalori
- Makanan tahan lama
- Gampang dalam hal penyajian
- Ringan dan murah
- Bisa untuk melawan dinginnya cuaca
- yang paling penting makanan tersebut aman untuk dikonsumsi

Dalam 1 hari, perjalanan expedisi hampir memakan waktu sekitar 5-10 jam, yang melewati turunan serta tanjakan terjal, lebih dari 2000 kalori yang kita keluarakan dalam perjalanan tersebut, oleh sebab itu kita harus mengganti kalori yang telah kita keluarkan.

Kalori dapat kita peroleh dari protein, lemak dan juga hidrat arang. Beberapa sumber kalori antara lain (tiap 100gr) :

Nasi 178 kal
Kentang 90 kal
Singkong 140 kal
Roti 248 kal
Biskuit 458 kal
Gula pasir 364 kal
Madu 294 kal
Coklat manis 472 kal
Tempe 119 kal
Kacang tanah 360 kal
Telur ayam 162 kal
Dendeng 433 kal
Sardens 338 kal

Namun expedisi adalah expdisi, perjalanan jauh menjadi bawaan yang ringan dan gampang menjadi fokus utama…

Selamat ber Expedisi ria
Hutanmu-Hutanku
Hutanku-Hutanmu.


Hijauku menjadi Coklat

Tuhan menciptakan alam untuk kita umat manusia, untuk dipergunakan seperlunya namun harus dijaga kelestariannya, kita di larang untuk berbuat kerusakan dimuka bumi, baik itu kerusakan harfiah maupun kerusakan lahiriah, namun keserakahan selalu menutup mata dan telingan manusia. Tidak sedikit hutan dan pegunungan yang dulunya hijau, bersih serta begitu nyaman untuk dilihat sekarang berubah menjadi lubang-lubang raksasa, coklat serta begitu ngeri untuk dilihat. Dengan alasan ekonomi hal-hal tersebut terjadi, hutan yang gundul akibat penebangan, lubang-lubang yang menganga bekas pertambangan, semua dilakukan tanpa adanya niat untuk mereklamasi kerusakan-kerusakan yang dibuat, ibarat pribahasa “Habis manis sepah dibiarkan menganga”.
Emas-emas hitam, serta hasil tambang lainnya telah banyak keluar dari perut bumi Kalimantan Selatan, namun masih banyak masyarakat kalimantan selatan yang berada dibawah garis kemiskinan, dengan dalih untuk memajukan perekonomian masyarakat dan memakmurkan bumi Kalimantan, maka ijin-ijin HPH dan ijin pertambangan dikeluarkan, namun dalih tersebut hanyalah isapan jempol belaka.
Pegunungan Meratus yang membentang dari selatan hingga utara di propinsi Kalimantan selatan sekarang tidaklah se-Hijua dulu, sekarang hanya tinggal beberapa saja kawasan di pegunungan meratus yang hutannya benar-benar masih perawan, itupun beberapa tahun kemudian akankan masih seperti itu mengingat kandungan nilai ekonomi dikawasan tersebut sangatlah tinggi. Teriakan-teriakan kawan-kawan permerhati lingkungan dan kawan-kawan pencinta alam bagi pemerintah hanyalah sebuah angin lewat, yang tidak perlu ditanggapi dan hanya perlu dijawab “Siapa sih you…!!!!”

Just Kidding

Bertahun-tahun, saya heran kenapa sih Indonesia "Tidak maju-maju" meski mereka sudah merdeka 60 tahun lebih. Tapi sekarang...saya sudah tahu alasannya. Berdasarkan data statistik:
Jumlah penduduk Indonesia ada 225 juta. 100 juta di antaranya adalah para pensiunan dan anak-anak. Jadi yang kerja cuma 125 juta.
Jumlah pelajar dan mahasiswa adalah 78 juta. Jadi tinggal 47 orang yang kerja. Yang kerja buat pemerintah pusat jadi pegawai negeri ada 31 juta, jadi tinggal 16 juta yang kerja (karena PNS cuma main catur dan baca koran).
Ada 4,5 juta yang jadi TNI dan Polisi. Jadi tinggal 11,5 juta yang kerja (karena TNI dan Polisi tidak ada kerjaan).
Ada lagi yang kerja di pemerintahan daerah dan departemen-departemen lain jumlahnya 10.500.000. Jadi sisanya tinggal 1.000.000. Yang sakit dan dirawat di Rumah Sakit di seluruh Indonesia ada 888.000. Jadi sisa 112.000 orang saja yang kerja.
Ada 111.998 orang yang di penjara. Jadi tinggal sisa dua orang saja yang masih bisa kerja. Siapa mereka??? Yaaa...tentu saja SAYA dan ANDA! Tapi kan sekarang ANDA lagi asyik baca buku sambil cekikak-cekikik sendiri. Jadi tinggal saya sendiri dong yang kerja!!!! Pantes aja kalau begini Indonesia tidak maju-maju........! (ahm)


Save Our Meratus

Pegunungan Meratus merupakan kawasan hutan alami yang tersisa di Propinsi Kalimantan Selatan, terbentang dari arah Tenggara sampai Utara yang berbatasan dengan Propinsi Kalimantan Timur. Daerah ini berupa daerah yang berbukit-bukit dengan berbagai formasi ekosistem, sebagian besar kawasannya masih ditutupi oleh hutan, mulai dari dataran rendah sampai dataran tinggi yang didominasi oleh hutan Dipterocarpaceae dan hutan hujan pegunungan. Secara administratif, kawasan ini mencakup 10 dari 13 Kabupaten di Propinsi Kalimantan Selatan, yaitu: Kabupaten Tabalong, Balangan, Hulu Sungai Utara, Hulu Sungai Tengah, Hulu Sungai Selatan, Tapin, Banjar, Tanah Laut, Tanah Bumbu, dan Kota Baru, sebagian yang lain termasuk wilayah Propinsi Kalimantan Timur. Semua wilayah adminsitratif tersebut sangat bergantung kepada kondisi kesehatan kawasan pegunungan Meratus, diantaranya sebagai daerah tangkapan air yang vital untuk pertanian, industri, sumber energi, sumber air minum dan kebutuhan domestik lainnya.

Namun tidak dapat dipungkiri, Kawasan Pegunungan Meratus sekarang ini sangat rentan dengan kerusakan, dan bukan tidak mungkin apabila ini dibiarkan suatu saat nanti kawasan Pegunungan Meratus hanya akan menjadi lahan yang gundul dan jauh akan hamparan hijau pepohonan.

Dari dua image diatas, terdapat perbedaan yang sangat kontras yang terjadi di salah satu sudut kawasan Pegunungan Meratus, disalah satu sudut kita dapat melihat kawasan yang masih sangat perawan, tegakan pepohonan yang menjulang tinggi dengan diselimuti embun, pada tegakan-tegakan pohon tersebut kita dapat melihat lumut-lumut hijau membalut pohon-pohon tersebut, menandakan keaslian hutan Pegunungan Meratus, tapi akankah dan sampai kanapnkan kita akan melihat Pemandangan Hutan Hujan Pegunungan Meratus.

Pada image lainnya, kita melihat salah satu sudut di kawasan Pegunungan Meratus, tanpa banyak berkomentar semoga saja tidak pernah bertambah pemandangan tersebut, hutanku terkikis oleh mesin-mesin, hijauku berganti dengan kecoklatan.

Save Our Meratus...!!!


Mapala Apache "Holiday Camp"

Setelah 1 semester menjalani perkuliahan, dan beberapa hari menjalani pertempuran dengan soal-sola ujian semester ganjil, tidak ada salahnya untuk menghilangkan kepenatan tersebut sesekali teman-teman mahasiswa untuk merasakan kehidupan di alam pegunungan.
Beberapa orang teman-teman dari anggota Mapala Apache STMIK banjarbaru berinisiatif untuk mengajak teman-teman mahasiswa lainnya untuk bersama-sama kemping di alam bebas, menikmati pemandangan pegunungan dan perbukitan, serta petualangan kecil dalam melakukan perjalanan menuju tempat tujuan.
Acara tersebut kami sebut dengan Holiday Camp. untuk keteranan lebih lanjut tentang Holiday Camp, teman-teman mahasiswa(i) dapat mengclick link "Informasi Holiday Camp".
Hutan bukanlah tempat yang angker, bukanlah tempat yang menakutkan. Hutan dan pegunungan sangatlah indah dan sulit untuk dilupakan, perjalanan kecil dipinggiran hutan ditengah pegunungan merupakan sebuah petualangan kecil yang mengasyikkan