Sungguh sebuah anugrah yang luar biasa yang diberikan oleh sang maha pencipta kepada kita, tanpa kita pinta kita dapat hidup didunia yang seindah ini, terhampar luas jutaan hijau dedaunan, hamparan luas sepanjang mata memandang, kita nikmati tanpa kita sadari, belaian angin suci tanpa asap tanpa polusi, kita hirup seakan menghilangkan dahaga hati akan kedamian, ribuan kicauan burung seakan memuji tuhannya, terdengar indah dan merdu. Selalu terbesit pertanyaan “Siapa Aku”.

Gemercik air, putih, bersih, mengalir, kemarin, hari ini, sekarang, esok, lusa, siapa yang mengalirkan, bukan aku, bukan kamu, bukan dia juga bukan kalian, jadi siapa aku, siapa kamu, siapa dia, juga, siapa kalian.

Kita hanya manusia, dan kita punya tuhan.

Akankah Bumi ku seperti ini

foto : www.oldorchardcinemapub.com

Bumi Butuh Ekonomi Rendah Karbon


Foto : www.lahomelessblog.org
Manesar, India (ANTARA News) - Perubahan iklim yang kian mengancam kehidupan di planet Bumi membutuhkan langkah kongkret pembangunan ekonomi rendah karbon, yakni sistem ekonomi yang menghasilkan seminim mungkin gas karbon dioksida (CO2), gas penyebab utama pemanasan global.

"Perubahan iklim terkait erat dengan pembangunan sektor ekonomi, tapi hingga kini tidak ada satu negara pun yang mengembangkan ekonomi rendah karbon," kata Sunita Narain, Direktur Pusat Sains dan Lingkungan Hidup India, dalam lokakarya jurnalis Asia tentang perubahan iklim dan pembangunan manusia, di India, Selasa.

Menurut Sunita, gagalnya upaya penurunan emisi karbon dalam kerangka Protokol Kyoto membuktikan bahwa seharusnya tiap negara mengupayakan jenis sistem ekonomi yang rendah emisi karbon, yang efektif dan tidak boros konsumsi energi.

"Inti masalah perubahan iklim terletak di besarnya konsumsi energi di negara-negara maju," katanya.

Besaran konsumsi energi kemudian mendesak pasokan energi dari sumber lain, salah satunya bahan bakar nabati (biofuel).

"Tapi lantas biofuel memunculkan masalah baru, harga makanan naik karena alokasi lahan beralih ke tanaman-tanaman untuk biofuel," katanya.

Bahkan bila semua tanah di Amerika ditanami tanaman biofuel, etanol yang dihasilkan hanya akan bisa menggantikan 12 persen total konsumsi minyak negeri itu.

"Kita harus mengurangi konsumsi, itu saja jawaban untuk perubahan iklim," tegas Sunita.

Konsumsi besar-besaran negara maju terus menjadi kritik pedas ketidakadilan penanganan perubahan iklim.

Di Amerika Serikat, angka kepemilikan mobil adalah satu mobil untuk tiap 2,2 orang. Angka tersebut tentu sangat besar dibandingkan dengan India yang tiap satu mobilnya rata-rata dimiliki oleh 145,9 orang.

Dari angka itu, bisa diperkirakan berata besar ketimpangan konsumsi energi antara negara maju dan negara kaya, sehingga tak heran bila emisi per kapita negara kaya seperti Amerika Serikat dan Australia mencapai 20,14 dan 20,24 jauh melampaui rata-rata dunia yang hanya 4,37 ton karbon per tahun.

Sementara itu negara-negara berkembang dan miskin seperti Kenya, Bangladesh, dan Nepal emisi karbonnya bahkan tidak sampai 1 ton per tahun.(*)

www.antara.co.id

Menguak Kekayaan Burung di Pegunungan Meratus

Kenapa burung, ada apa dengan burung, apa sih gunanya menguak kekayaan burung di Pegunungan Meratus, mungkin itulah pertanyaan yang akan keluar pertama kali jika mendengar tulisan ini. namun rasanya tidak perlu dijawab pertanyaan tersebut dan biarkanlah pertanyaan tersebut dijawab oleh yang bertanya itu sendiri.

Pegunungan Meratus merupakan kawasan hutan alami yang tersisa di Propinsi Kalimantan selatan, terbentang dari arah tenggara sampai Utara yang berbatasan dengan Propinsi Kalimantan Timur. Daerah ini berupa daerah yang berbukit-bukit dengan berbagai formasi ekosistem, sebagian besar kawasannya masih ditutupi oleh hutan, mulai dari dataran rendah sampai dataran tinggi yang didominasi oleh hutan Dipterocarpaceae dan hutan hujan pegunungan. Secara administratif, kawasan ini mencakup 10 dari 13 Kabupaten di Propinsi Kalimantan Selatan, yaitu: Kabupaten Tabalong, Balangan, Hulu Sungai Utara, Hulu Sungai Tengah, Hulu Sungai Selatan, Tapin, Banjar, Tanah Laut, Tanah Bumbu, dan Kota Baru, sebagian yang lain termasuk wilayah Propinsi Kalimantan Timur. Semua wilayah adminsitratif tersebut sangat bergantung kepada kondisi kesehatan kawasan pegunungan Meratus, diantaranya sebagai daerah tangkapan air yang vital untuk pertanian, industri, sumber energi, sumber air minum dan kebutuhan domestik lainnya.

Pegunungan Meratus juga menyimpan potensi keanekaragaman hayati yang sangat menarik. Salah satu potensi keanekaragaman hayati yang menarik adalah Burung. Dalam sebuah survey (Meratus Expedition 2005) yang dilaksanakan oleh tim yang terdiri dari perwakilan YCHI, BICONS serta masyarakat lokal (dari PIM, Malaris - Loksado), dengan tajuk Mountain Meratus Conservation Management (MMCM), dijumpai sedikitnya 316 jenis burung dari 47 suku. Namun 316 jenis ini masih belum menggambaran secara keseluruhan keanekaan jenis burung di kawasan Pegunungan Meratus, oleh karena cakupan wilayah survey yang tidak terlalu luas serta survey dilakukan pada satu musim saja dan belum pada musim migrasi burung.

Lima suku yang paling sering dijumpai di daerah ini, antara lain: Muscicapidae (Burung sikatan) sebanyak 24 jenis ,Timaliidae (Burung pengoceh) sebanyak 24 jenis, Pycnonotidae (Burung cucak) sebanyak 23 jenis, Nectariniidae (Burung madu dan Pijantung) sebanyak 18 jenis dan Accipitridae (Burunf Elang) sebanyak 17 jenis. Dan yang menarik adalah lima dari jenis dari suku Muscicapidae merupakan jenis migran, yaitu Sikatan kerongkongan – merah Ficedula parva, Sikatan emas Ficedula zanthopygia, Sikatan bubik Muscicapa dauurica, Sikatan burik Muscicapa griseisticta dan Sikatan sisi-gelap Muscicapa sibirica.

Survey (Meratus Expedition) yang dilaksanakan dalam dua tahap yaitu pada bulan Mei dan bulan Agustus, menjumpai 18 jenis burung migran pada expedisi pertama (bulan Mei), diantaranya Trinil ekor-kelabu Tringa brevipes, Kecici siberia Locustella ochotensis dan Elang-alap cina Accipiter soloensis dan pada expedisi kedua dijumpai sebanyak 11 jenis diantaranya Elang Tiram Pandion haliaetus, Elang Paria Milvus migrans dan Kecici lurik Locustella lanceolata, jumlah keseluruhan jenis burung migran yang dijumpai sebanyak 25 jenis.

Selain banyaknya jenis burung migran yang terlihat, 29 jenis burung (dari 316 jenis burung yang dijumpai) masuk dalam kategori IUCN dengan status Endangered (Betet-Kelapa Filipina Tanygnathus lucionensis, Bangau Storm Ciconia stormi), Vulnerable (Elang Wallace Spizaetus nanus, Sempidan Kalimantan Lophura bulweri, Pergam kelabu Ducula pickeringii, Julang dompet Aceros subruficollis, Cucak rawa Pycnonotus zeylanicus, Pelanduk Kalimantan Malacocincla perspicillata dan Tepus dada putih Stachyris grammiceps) dan 20 jenis dengan status Near-Threatened, disamping itu dua puluh sembilan jenis masuk dalam daftar CITES Appendix II.

Jenis burung yang ditemui juga banyak jenis yang dilindungi oleh perundangan Nasional (UU No 5 Tahun 1990 dan PP No 7 tahun 1999). Dari 316 jenis, 72 jenis diantaranya merupakan jenis yang dilindungi, antara lain Alap-alap Dahi-Putih Microhierax latiforns, Paok Kepala-Biru Pitta baudii dan Enggang Klihingan Anorrhinus galeritus. Jenis burung Endemik Kalimantan, juga banyak ditemui, 25 jenis burung di jumpai pada dua kali survey, antara lain Luntur Whitehead Harpactes whiteheadi dan Buntut-Tumpul Kalimantan Urosphena whiteheadi.

Sangat disayangkan bahwa keberadaan burung-burung di kawasan ini berada di bawah ancaman sampai pada tingkat yang mengkhawatirkan. Mengapa? Daerah-daerah tempat habitat burung yang menyukai tutupan hutan lebat dan sering beraktivitas di lantai hutan kini mulai hilang dikarenakan konversi lahan, fragmentasi dan alterasi habitat akibat dari kebijakan yang tidak pro lingkungan dan lemahnya penegakan hukum. Pemberian ijin konsesi perkebunan skala besar, penambangan dan HPH semakin meningkat di daerah ini. Bahkan, lokasi konsesi tidak jarang berada dalam kawasan lindung dan kawasan (hak ulayat) masyarakat adat Dayak Meratus. Apa yang bisa kita lakukan? Apakah kita hanya berdiam diri?

Selamat menunaikan Ibadah Puasa

Seluruh anggota Mahasiswa Pecinta Alam Apache
STMIK Banjarbaru
Mengucapkan

Selamat menunaikan Ibadah Puasa
Semoga seluruh amal ibadah kita diterima oleh tuhan yang maha kuasa

Pecinta Alam Kalimantan Selatan


Kompas Borneo (Unlam)
Mapala Justitia (Fakultas Hukum, Unlam)
Mapala Graminea (Fakultas Pertanian, Unlam)
Mapala Sylva (Fakultas Kehutanan, Unlam)
Mapala Fakultas Teknik (Fakultas Teknik, Unlam)
Mapala Fisipioneer (Fakultas Ilmu Sosial dan Politik, Unlam)
Mapala Wira Economica (Fakultas Ekonomi, Unlam)
Mapala Impas-B (FKIP, Unlam)
Mapala Piranha (Fakultas Perikanan, Unlam)
KPA. Politeknik (Politeknik, Banjarmasin)
Mapala Green Technik (ATPN, Banjarbaru)
Iwapalamika (AMIK Banjarmasin / STMIK Indonesia, Banjarmasin)
Mahipa STAID (STAI Darussalam, Martapura)
Mapala Green Justice (STIH Sultan Adam, Banjarmasin)
Mapala Meratus (IAIN Antasari, Banjarmasin)
Mapala ARGA (Universitas A. Yani)
Mapala Savana Fia (Universitas A. Yani)
Mapala Marisa (Fakultas Pertanian, Universitas A. Yani)
Mapala STIBA (STIBA, Banjarbaru)
Mapala Apache (STMIK, Banjarbaru)
Mapala STIENAS (STEINAS, Banjarmasin)
Mapala STIEI (STIEI, Banjarmasin)
Mapala Uniska (Universitas Islam Kalimantan, Banjarmasin)
Mapala STIMI (STIMI, Banjarmasin)
Mapala Sa-Ijaan (Kotabaru)

Orpala Meratus Hijau (Kandangan)
Orpala Pamaton (Martapura)
Orpala Kadipa (Martapura)
Orpala Palagos (Barabai)
Orpala Barempala(Banjarbaru)

Sipala Garepa (Barabai)
Sipala Pioneer (Tanah Bumbu)
Sipala Pasundan (Martapura)
Sipala Pasman (Martapura)


Kami mohon maaf apabila terjadi kesalahan dalam penulisan nama organisasi
dan terimakasih atas konfirmasi kawan-kawan atas kesalahan penulisan kami
Mohon Info organisasi Pecinta Alam lainnya.



Napak Tilas Luran Teks Proklamasi

Sebelum tanggal 17 mei 2007, kata-kata Napak Tilas Luran Teks Proklamasi Gubernur Tentara ALRI Divisi IV Pertahanan Kalimantan sangatlah asing ditelinga saya, seperti tahun-tahun sebelumya Napak Tilas tersebut dilaksanakan setiap bulan mei di kota Kandangan.

Pada mei 2007 yang silam kagiatan Napak Tilas dilaksanakan kembali, saya sangat tertarik untuk ikut serta dalam kegiatan ini sekaligus saya ingin mengatahui apa itu Napak Tilas Luran Teks Proklamasi Gubernur Tentara ALRI Divisi IV Pertahanan Kalimantan sekaligus untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan saya.

Pertanyaan besar pertama saya adalah kenapa di kota Kandangan dulunya ada satuan Tentara ALRI (Angakatn Laut Republik Indonesia) padahal kalau dilihat dari daerahnya kota Kandangan sangatlah jauh dari Laut, bahkan kota Kandangan dikelilingi Pegunungan Meratus dan daerah persawahan, dan kenapa Tentara ALRI bukannya berpusat di daerah Bajarmasin yang notabene dekat dengan laut, setelah mengikuti kegiatan Napak Tilas tersebut akhirnya saya tahu alasan adanya Tentara ALRI di daerah Kandangan, saya mendengar langsung penjelasan-penjelasan dari pelaku sejarah yang masih hidup, beliau menjelaskan panjang lebar perjuangan para pahlawan-pahlawan tentara ALRI Divisi IV Pertahanan Kalimantan. Pertanyaan saya tersebut terjawab dihari pertama mengikuti kegiatan Napak Tilas pada acara Sarasehan dengan veteran-veteran tentara ALRI Divisi IV Pertahanan Kalimantan.

Bersambung…………….

Selamat Ulang Tahun Kampus Kami


Segenap Anggota
Mahasiswa Pecinta Alam Apache STMIK Banjarbaru Mengucapkan
Selamat Ulang Tahun
STMIK Banjarbaru

Yang Ke- 6
Semoga Selalu Menjadi Yang Terdepan
Dalam Menghasilkan Mahasiswa Yang Berkualitas
Dan Memiliki Wawasan Dalam Bidang Teknologi, Sains, Dll

M-APC.07/I/OO8/PR

Selamat berkabung kawan, selamat bergabung di keluarga Mapala Apache STMIK Banjarbaru, Selamat datang kawan kami Ni’matum Munawarah.

Setelah selesai melaksanakan Latihan Dasar dan Latihan Pemantapan yang dilaksanakan minggu kemarin di kawasan Tahura Sultan Adam, Mandiangin. Akhirnya saudara kami yang biasa kami panggil "XL" resmi menjadi Anggota Penuh Mapala Apache STMIK Banjarbaru dengan nomor register M-APC.07/I/OO8/PR.

Mari kita bersama-sama membangun organisasi Mapala Apache yang baru lahir dilingkungan kampus kita STMIK Banjarbaru, kita bersama-sama memulai membangun organisasi ini dari nol, tanpa pengalaman sama sekali. Teruslah maju xl, teruslah maju Apache

Selamat Datang Kawan

Selamat berkabung kawan, selamat bergabung di keluarga Mapala Apache STMIK Banjarbaru, Selamat datang kawan kami Ni’matum Munawarah.

Setelah selesai melaksanakan Latihan Dasar dan Latihan Pemantapan yang dilaksanakan minggu kemarin di kawasan Tahura Sultan Adam, Mandiangin. Akhirnya saudara kami yang biasa kami panggil xl resmi menjadi Anggota Penuh Mapala Apache STMIK Banjarbaru dengan nomor register M-APC.07/PC/010.

Mari kita bersama-sama membangun organisasi Mapala Apache yang baru lahir dilingkungan kampus kita STMIK Banjarbaru, kita bersama-sama memulai membangun organisasi ini dari nol, tanpa pengalaman sama sekali. Teruslah maju xl, teruslah maju Apache.

Perkataan Hati

Alammu-Alamku

Sungguh sebuah anugrah yang luar biasa yang diberikan oleh sang maha pencipta kepada kita, tanpa kita pinta kita dapat hidup didunia yang seindah ini, terhampar luas jutaan hijau dedaunan, hamparan luas sepanjang mata memandang, kita nikmati tanpa kita sadari, belaian angin suci tanpa asap tanpa polusi, kita hirup seakan menghilangkan dahaga hati akan kedamian, ribuan kicauan burung seakan memuji tuhannya, terdengar indah dan merdu. Selalu terbesit pertanyaan “Siapa Aku”.

Gemercik air, putih, bersih, mengalir, kemarin, hari ini, sekarang, esok, lusa, siapa yang mengalirkan, bukan aku, bukan kamu, bukan dia juga bukan kalian, jadi siapa aku, siapa kamu, siapa dia, juga, siapa kalian.

Pegunungan Meratus

Pegunungan Meratus merupakan kawasan hutan alami yang tersisa di Propinsi Kalimantan selatan, terbentang dari arah tenggara sampai Utara berbatasan dengan Propinsi Kalimantan Timur.

Pegunungan Meratus berupa daerah yang berbukit-bukit dengan berbagai formasi ekosistem, sebagian besar kawasannya masih ditutupi oleh hutan, mulai dari dataran rendah sampai dataran tinggi yang didominasi oleh formasi hutan dipterocarpaceae dan hutan hujan pegunungan serta tutupan hutan yang cukup tinggi. Secara administratif, kawasan ini mencakup 10 dari 13 Kabupaten di Propinsi Kalimantan Selatan, yaitu : Kabupaten Tabalong, Balangan, Hulu Sungai Utara, Hulu Sungai Tengah, Hulu Sungai Selatan, Tapin, Banjar, Tanah Laut, Tanah Bumbu, dan Kota Baru, sebagian yang lain termasuk wilayah Propinsi Kalimantan Timur.

Semua wilayah adminsitratif yang ada di Propinsi Kalimantan-Selatan tersebut sangat bergantung kepada kondisi kesehatan kawasan pegunungan Meratus, diantaranya sebagai daerah tangkapan air yang vital untuk pertanian, industri, sumber energi, sumber air minum dan kebutuhan domestik lainnya.

Lebih lanjut, nilai penting lainnya dari Pegunungan Meratus adalah sebagai Menara Air (water tower) alami, yang mempunyai peranan sangat vital sebagai sistem peyangga kehidupan dan daerah tangkapan air dari beberapa DAS yang merupakan sumber air bagi daerah bawahannya.

Pegunungan Meratus juga menyimpan potensi keanekaragaman hayati yang sangat menarik, kekayaan Flora dan Fauna Pegunungan Meratus tidak perlu diragukan, hamparan pegunungan yang luas serta hutan yang masih sehat menjadi habitat yang baik bagi ratusan jenis Fauna, seperti burung, mamalia serta ribuan jenis serangga. Selain itu di Pegunungan Meratus terdapat ribuan jenis tumbuhan yang tumbuh bebas di kawasan tersebut.

Kawasan Pegunungan Meratus juga merupakan rumah dari suku Dayak Meratus, dimana pada umumnya mereka berdiam dalam kelompok-kelompok kecil yang berpusat pada sebuah rumah kelompok yang biasa mereka sebut dengan Balai. Dengan kearifan yang dimiliki, masyarakat Dayak Meratus secara turun temurun menjadi penyangga kelestarian kawasan Pegunungan Meratus, namun demikian, keberadaaan mereka sering diabaikan dan dimarginalkan secara politik.

Salah satu kearifan masyarakat Dayak Meratus adalah pembagian zona tradisional mereka, yang biasa disebut dengan Pemintakatan, ada lima tipe zona pemintakatan yang mereka berikan, yaitu Perkampungan, Lahan pertanian dan Perkebunan, Jurungan Muda, Jurungan Tuha dan Katuan. Semua zona-zona tersebut diatur dengan sebuah peraturan adat yang harus meraka hormati, seperti pada pemintakatan Katuan, semua masyarakat tidak diperbolehkan menebang, mengambil ataupun menggangu gugat setiap tumbuhan dan setiap kekayaan yang ada di kawasan katuan tersebut.

Namun Pegunungan Meratus tersebut tidak lepas dari adanya ancaman atau gangguan terhadap kawasan Pegunungan Meratus tersebut. Ancaman dan gangguan tersebut berpotensi merusak tatanan ekosistem kawasan pegunungan Meratus, khususnya ancaman dari luar kawasan. Ancaman terbesar dari kelestarian kawasan Pegunungan Meratus tersebut diantaranya adalah penambangan dan HPH baik yang legal maupun ilegal.

Rock Climbing

Mungkin sebagian orang agak awam dengan kata-kata Rock Climbing (panjat tebing), namun pada masa kecil dulu Barangkali kita masih ingat, alangkah gembiranya kita bermain, memanjat tembok, pohon-pohon, atau batu-batu besar, di mana kita tidak memikirkan resiko jatuh dan terluka, yang ada adalah rasa gembira, itulah kegiatan-kegiatan penjat semasa kita kecil.

Sebenarnya kegiatan Rock Climbing tidak jauh dari itu panjat memanjat tersebut, namun kali ini yang kita panjat adalah tebing-tebing pegunungan ataupun tebing-tebing bebatuan. tebing tersebut kita panjat dengan memperhitungkan resiko yang akan didapat sekaligus kemampuan yang kita miliki. namun terkadang resiko bukan merupakan halangan untuk melakukan Rock Climbing tersebut. mengingat besarnya resiko yang dihadapi bahkan anak kecil pun tahu apa resiko yang akan kita dapatkan apabila kita mengalami kecelakaan dalam kegiatan pemanjatan tersebut.

Dimasa sekarang ini tidak sedikit kalangan yang menyukai kegiatan Rock Climbing ini, baik itu dari kalangan mahasiswa yang tergabung dalam organisasi kepencintaalaman maupun dari kalangan masyarakat biasa.

Bagi orang-orang yang hobby dengan kegiatan Rock climbing ini, kegiatan tersebut sangatlah mengasyikkan, semakin besar resiko yang dihadapi semakin besar pula kenikmatan yang didapatkan. jengkal demi jengkal tebing dinaiki, jari-jemari satu persatu memegang erat tebing-tebing keras, bebatuan yang menjadi teman dan tumpuannya, kaki-kaki pun saling bahu membahu menjaga pijakan ditebing-tebing cadas, dengan segala dan semua kemampuan yang dimiliki menaklukkan tebing-tebing yang tersenyum. Ketika tangan telah bersalaman dengan puncak tujuan, dengan serta merta kepuasan menghampiri, senyum teman-teman pun menyambut. "Satu lagi puncak telah di jajaki".

Asyiknya Birdwatching

Dengan dua senjata andalan Binokular Bussnell dan Field Guide McKinnon, dibantu dengan satu Monokular dan Triput, teman-teman dari Mapala Apache berangkat kekawasan Tahura (Taman hutan raya) Sultan Adam Mandiangin, Kab. Banjar. Kebetulan hari itu adalah hari minggu, teman-teman lagi libur dari rutinitas perkuliahan.

Pagi-pagi teman-teman sudah berangkat agar sekiranya sampai tujuan tidak terlalu siang, sebab burung-burung sangat aktif beraktivitas dipagi hari. Sebelum sampai pintu gerbang Tahura teman-teman sudah disambut beberapa jenis burung, diantaranya adalah Pitta sordida yang lewat dihadapan teman-teman.

Dengan santai teman-teman berjalan, tidak jarang binocular mereka terhenti pada satu objek buruannya, mereka sedang menikmati keindahan serta tingkah laku para burung-burung buruan mereka. Gerakan, kicauan, tingkah laku, semua aktivitas burung sangat menarik untuk diamati.

Tanpa terasa hari sudah mulai siang, aktivitas burung sudah mulai berkurang, namun Binokular teman-teman ternyata masih tetap beraktivitas mencari objek buruan, satu-dua jenis burung masih terlihat walaupun tidak sebanyak dipagi hari.

Jenis-jenis burung yang pernah dijumpai selama melaksanakan kegiatan Birdwatching dikawasan Tahura Sultan Adam (terbatas pada Zona pemanfaatan untuk wisata alam, mandiangin)

  • Bondol Kalimantan
  • Bondol Pecking
  • Bubut alng-alang
  • Burung madu kelapa
  • Burung madu sepah raja
  • Burung madu sruganti
  • Cabai bunga api
  • Cabai jawa
  • Cabak kota
  • Celepuk reban
  • Cinenen kelabu
  • Cinenen merah
  • Cucak kutilang
  • Delimukan zamrud
  • Elang bondol
  • Elang hitam
  • Julang emas
  • Kirik-kirik biru
  • Kucica kampong
  • Merbah cerukcuk
  • Merbah mata merah
  • Paok hijau
  • Perenjak rawa
  • Pijantung kampong
  • Raja udang meninting
  • Srindit melayu
  • Takur warna-warni
  • Tapekong jambul
  • Tapekong rangkang
  • Walet palem asia
  • Wiwik uncuing
  • Ciung air pongpong

Daftar Nama Anggota Mapala Apache Angkatan-2

Angkatan ke dua Mapala Apache berjumlah dua (2) orang, dengan kode TR yang artinya Trojan, Trojan diambil dari nama sebuah virus komputer bernama Trojan Horse.
Angkatan Kedua:
1. Nama: Ary
    No. Reg: M-APC.09/II/009/TR
2. Nama: Lucas Wijaya Kusuma
    No. Reg: M-APC.09/II/010/TR