Saatnya Mendengarkan Janji-janji Lagi ?


Tanggal 9 April 2009, Indonesia akan menggelar kembali dengan apa yang dinamakan pesta demokrasi, pesta yang selalu dijadikan arena mengubar janji, pesta yang menjadikan menjamurnya orang-orang yang merasa sok bersih, sok penyelamat, sok paling baik, sok baik hati, sok merasa paling hebat, dan sok-sokan lainnya, masyarakat kecil seakan-akan dijanjikan surga, namun selesai pesta meraka ditendang, mereka dilupakan, dan akhir-akhirnya mereka jualah yang terlindas oleh kekuasan yang sangat mementingkan kelompok, kelompok dengan kedok Demokrasi.

Kalau boleh berandai, Presiden Indonesia nantinya adalah seorang anggota pecinta alam ataupun anggota LSM-LSM peduli lingkungan. Atau paling tidak Gubernur kita nantinya adalah seorang pecinta lingkungan. Apakah sekarang kesempatan kita untuk mencari manusia-manusia yang benar-benar peduli dengan kelestarian alam, akan lebih baik kalau seandainya orang-orang yang akan duduk di legislatif dan yudikatif nantinya adalah orang-orang yang peduli akan alam. Sudah terlalu lama Alam kita dijarah, sudah terlalu sering Alam kita dihancurkan, dimanfaatkan setelah itu ditinggalkan, lagi-lagi atas nama kesejahteraan rakyat mereka mengeruk sepuas-puasnya kekayaan bumi Indonesia tanpa menghiraukan kerusakan lingkungan itu yang ditimbulkan dari keserakahan mereka tersebut.

Politisi tetaplah politisi, politik tetaplah politik, jago mengubar janji dan jago berkoar, atas nama rakyat mereka berteriak namun akhirnya kelompok mereka sendirilah yang mereka pentingkan. Sekarang dimana posisi kita sebagai anggota Pecinta Alam, apakah lebih baik kita menutup mata saja ataukah kita harus berdiri mendengarkan janji-janji kosong mereka. Sekarang yang perlu dipertanyakan “Adakah tokoh-tokoh pemerhati lingkungan yang dicalonkan untuk menjadi anggota legislatif”.


Pecinta alam mempunyai Basis yang sangat luas, inikah saatnya kita mendengarkan janji-janji mereka lagi, akankah diantara janji mereka yang akan menyelamatkan alam kita, Save Our Meratus.....