Plastik Ramah lingkungan



Selama ini, beraneka produk dari plastik sangat mudah kita jumpai di pasaran. Sebab, selain praktis, harganya pun cenderung lebih murah. Bahkan, bisa dikatakan, tak ada hari tanpa plastik, mulai dari kantung belanja, hingga kemasan makanan.

Tapi, belakangan, upaya mengurangi plastik sebagai bahan penunjang kehidupan sehari-hari, mulai banyak dilakukan. Sebab, plastik dianggap sebagai salah satu bahan tidak ramah lingkungan yang sukar diuraikan. Apalagi, setelah diteliti, ternyata bahan-bahan yang terbuat dari plastik, terbukti dapat memicu tumbuhnya bibit-bibit kanker.

Kantong plastik yang bisa hancur/terurai dalam waktu relatif singkat(saya sebut relatif singkat, jika dibandingkan dengan 200 hingga 1000 tahun waktu hancurnya material plastik biasa) terdiri dari 2 macam, yaitu kantong plastik bio-degradable dan kantong plastik oxo-degradable. Kantong plastik bio-degradable berbahan dari bijih plastik dicampur 20% – 30% tepung tapioka atau tepung jagung. Mengandung bahan alami bukan? Meskipun masih juga menggunakan bijih plastik. Sayangnya lagi, karena menggunakan bahan alami tersebut biaya pembuatannya tinggi sehingga harga jualnya lebih tinggi dari harga jual kantong plastik biasa, bahkan bisa mencapai 5 kalinya!

PROSES DEGRADASI, dengan penggambaran produk kantong plastik ini yang mulai dari bulan ke-1, bulan ke-2, bulan ke-3, hingga bulan ke-24, mengalami degradasi atau kerusakan/kehancuran, sedikit demi sedikit. Butuh 24 bulan atau 2 tahun kantong plastik yang disebut “Ramah Lingkungan” ini untuk bersatu dengan alam!

Berapa lama hancurnya kantong plastik bio-degradable ini? Katanya, dia hanya butuh sekitar 10 minggu (bukan 2 tahun), jika dianggap kantong plastik ini berada di TPA (tempat pembuangan akhir). Cukup singkat bukan?

Sementara itu, kantong plastik oxo-degradable terbuat bijih plastik biasa, ditambah zat lain/aditif yang menyebabkannya menjadi mudah terurai, dengan mengalami oksidasi oleh udara. Salah satu zat aditif itu bernama EPI, yang logonya terdapat pada kantong plastik yang saya lihat di atas itu.


logo “OXIUM”
Oxium ternyata serupa dengan EPI, merupakan zat aditif yang mempercepat kehancuran material plastik. Hanya, kalau EPI berasal dari produsen Kanada, Oxium ini adalah produk karya orang Indonesia! Nah, kantong plastik Alfamart ini menggunakan Oxium sebagai aditifnya.

Informasi mengenai Oxium, bisa anda peroleh di www.oxium.net.

Mulai sekarang, silakan anda sekarang mengamati berbagai kantong plastik belanjaan anda!

Mudah-mudahan makin banyak pengusaha lain yang mau mengikuti penggunanan kantong plastik yang bisa hancur sendiri ini. Tentunya, regulasi pemerintah dibutuhkan untuk “memaksa” para pengusaha agar mendukung salah satu program penyelamatan lingkungan ini.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Salam Lestari......

komenlah yang sopan karena kami akan menghormati Tamu yang datang...